Share

117

Sudah tengah malam saat aku dan Nilam tiba di rumah. Rasa lelah setelah bolak balik Jakarta – bandung – Jakarta membuat seluruh tubuhku merasa pegal. Kupersilakan Nilam masuk ke dalam kamar Khanza, karena ia memang sering tidur di kamar itu ketika sedang menginap di rumah kami.

“Sepertinya Tania sudah tidur, Dek. Kamu istrirahat dulu, ya.”

Nilam mengangguk dan segera menghilang dari pandanganku, masuk ke kamar Nilam. Dengan hati-hati kubuka pintu kamarku dan Tania, beruntung Tania tak mengunci pintunya, mungkin ia juga sedang menungguku.

Dalam remangnya lampu tidur, aku melihat tubuh istriku itu berbaring memunggungiku. Ada rasa cemas di dalam hati, apakah Tania akan marah dan protes atas kepergianku ke Bandung kali ini?. Kurebahkan tubuhku di sampingnya setelah terlebih dahulu membersihkan tubuh. Ya, aku memilih mandi agar tak ada bekas-bekas aroma Nasya yang mendekapku erat saat membawanya ke rumah sakit tadi. Paling tidak, ini adalah usahaku untuk datang dengan tubuh bersih dari Na
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status