Share

118

Kilau cahaya mentari pagi yang masuk melalui celah gorden kamarku membuatku menggeliat dari tidurku. Kuraba ruang di sebelahku, tak ada lagi Tania di sana. Tentu saja Tania sudah bangun lebih dahulu karena ini memang sudah pagi, lagi-lagi aku melewatkan salat subuh. Semalam aku tak bisa memejamkan mata membayangkan bagaiman nantinya respon Tania. Kulirik nakas di sebelah tempat tidurku, tak ada lagi bingkai foto Tania dan Mas Farhan disana. Padahal semalam aku meletakkannya di sana. Mungkin Tania sudah menyimpannya kembali.

Ibu menatapku dengan tatapan sinis saat aku keluar dari kamar.

“Tania dan Khanza ke mana, Bu?”

“Ibu kecewa padamu, Nak. Kenapa kamu terus-menerus melakukan kesalahan yang sama? Bukankah hanya orang bodoh yang jatuh berulang-ulang dalam kesalahan yang sama? Tapi kamu tak bodoh, Nak. Kamu anak ibu yang paling cerdas.”

Aku memejamkan mataku, merasa bersalah pada ibu. Lalu aku menarik tubuh wanita renta itu dalam dekapanku, mencari kekuatan di sana.

“Fahry lelah, Bu.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Jamiah Kampil
fahry tidak akan terlepas dr Nasya kerana Nasya cinta pertama. Tania akan berkali - kali tersakiti andai bertahan di sisi fahry. hanya kematian Nasya sj menjadi penyelesaian cinta pertama fahry
goodnovel comment avatar
Banana cake
Inimah pasti ke Nasya lagi, selagi si Nasya blm sadar akan obsesinya fajri tdk akan lepas.. susah sih kalau sudah pernah berhububgan badan
goodnovel comment avatar
Siti Asiah
hadeuuh pikiran s Fahri mah selangkangan Mulu,paling g bisa jaga perasaan istri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status