Share

69

Suara pintu diketuk kembali membuatku mengalihkan perhatianku. Kali ini wajah Mas Fahry yang muncul di depan pintu, lengkap dengan senyumnya. Ia segera menghampiriku yang masih berdiri di dekat meja kerjanya.

“Maaf ya agak lama,” Mas Fahry memeluk pinggangku.

“Gimana briefingnya, Mas? Lancar?”

“Iya. Lancar.” Ia masih memeluk pinggangku.

“Personilnya lengkap?” Aku ingin tau apa ia tadi menyadari jika Nasya tak ada di sana dan malah datang ke ruangan ini.

“Hmmm ... lengkap,” ucapnya sambil menciumi leherku yang masih tertutup jilbab.

“Termasuk Nasya?”

“Enggak usah bahas dia. Aku enggak peduli dia mau gabung tim nya apa enggak. Terserah dia.”

“Kamu atasannya, Mas. Kalau kinerjanya buruk pasti juga akan berpengaruh padamu.”

“Huhh! Iya tadi dia enggak ikut briefing.”

“Dia tadi kemari menemuiku.”

Refleks Mas Fahry melepaskan ciumannya di leherku.

“Kamu ketemu Nasya? Dia ngomong apa? Dia enggak ....”

“Kenapa Mas begitu khawatir jika aku bertemu dengannya? Apa Nasya masih menyimpan banyak rah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status