Share

DUA PULUH TUJUH

Setelah peristiwa itu, malamnya Putra dan Nanda bertemu di kafe dekat rumah.

Nanda menatap curiga Putra ketika mengajaknya bertemu di sini. "Sudah berapa lama pernah ke sini?"

"Baru-baru ini dan ini kali pertama saya masuk ke dalam kafe dekat rumah." Kata Putra sambil membalik halaman menu. "Silahkan pesan sesuka hati, saya rasa anda sedang ingin mengisi energi. Jangan lupa pesankan untuk Nada dan ibu juga."

"Tunggu, kenapa anda begitu peduli pada keluarga saya?"

Putra menunjukkan senyum bisnis. "Kita pesan makan dulu baru bicara, sangat tidak sopan menunggu lama waitress."

Nanda baru sadar adanya orang ketiga dan cepat-cepat memesan menu.

Begitu waitress selesai mencatat pesanan, Nanda langsung bertanya.

"Anda-"

Putra mengangkat tangan. "Pertama, saya perkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Putra Aditama, itu nama angkat saya tapi dulu saya memiliki nama Putra Kartiko Wijaya."

Nanda mengedip bingung.

"Anda pasti tahu nama ini bukan?"

Nanda menggeleng bingung. "Memangnya itu na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status