Share

TIGA PULUH TIGA

"Putra, jika kamu seperti ini- lebih baik ibu mati!" teriak ibu Putra.

Putra terlalu lelah menghadapi kedua orang tua sintingnya. "Saya izin pulang, mau istirahat."

"Ah, pulanglah. Kamu pasti lelah," kata Vivi yang prihatin. "Besok harus menghadapi pekerjaan yang banyak, jadi jaga dirimu."

Putra mengangguk dan balik badan, pergi menuju lift khusus untuk turun ke parkir bawah.

Nada mengawasi Putra yang sudah masuk ke dalam lift.

Putra menyeringai dan menatap lurus Nada lalu meletakkan jari jempol di sudut bibirnya.

Nada jadi teringat dengan Putra yang memainkan dirinya waktu itu, tanpa sadar dia menggigit dalam bibir bawahnya.

Pintu lift tertutup. Putra menatap pintu lift yang menunjukkan wajah tampannya dengan raut wajah datar sementara Nada masih bingung dengan situasi ini.

"Nada," panggil Vivi.

Nada mengangkat kepalanya. "Y- ya?"

Vivi tersenyum. "Kamu juga pulanglah, pasti memikirkan kakak kamu."

"Itu-"

Vivi meletakkan jari telunjuk di bibirnya sambil meletakkan kepala di tangan su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status