Share

Bab 32

“Wah, wah, rupanya ada upik abu yang berubah jadi boneka Annabel,” cibir Miranda dengan tatapan mengejek. Matanya menilik Kinan dari ujung kaki hingga ujung kepala. Dalam hatinya dia mengakui jika gadis itu terlihat jauh lebih cantik. Namun, itu justru semakin menyulut rasa bencinya semakin menjadi.

Ken masih mematung dengan mata yang tak berkedip.

“Bukannya boneka Anabel itu rambutnya panjang dan keriting seperti punyamu?” balas Kinan. Dia melihat ke arah Ken yang di depannya sudah ada sepiring nasi goreng yang tinggal setengah. ‘Oh, udah diambilin sama si Keong Racun,’ pikirnya. Dia lalu duduk di hadapan lelaki itu yang masih menatapnya.

“Heh, enak aja. Elu tuh yang kaya boneka Anabel. Muka elu tebel banget pake make up-nya,” cibir Miranda yang melemparkan sepotong timun ke arah Kinan.

“Tebal apanya? Tebalan juga muka kamu, nggak malu numpang tinggal di sini.”

“Elu ya, berani-beraninya!” Miranda mau bangkit dan mencekik Kinan.

“Heh, udah, udah. Ayo, sarapan,” sergah Ken menahan ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status