Share

Bab 34

“Hei, kenapa kamu seperti yang malu?” tanya Ken dengan alis yang terangkat sebelah. Kinan langsung membuang muka untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah semerah tomat.

“Nggak apa-apa. Maaf. Kemana pacarmu itu?” tanya Kinan lalu duduk berhadapan dengan Ken. Lelaki itu bersandar dan mengembus napas kasar.

“Entahlah, mungkin dia marah karena kejadian tadi pagi,” jawabnya, lalu kembali mengambil sendok dan menyuap sesendok tongseng kambingnya.

“Wow, masakan kamu selalu enak,” puji Ken dan mulai menyendok tongseng itu ke atas nasi. Hanya dalam waktu sekejap nasi dan tongseng itu sudah habis tak bersisa.

“Mau nambah, boleh?” tanya Ken terdengar sopan. Kinan benar-benar melongo mendengarnya. Seumur-umur pernikahan mereka, tak pernah sekalipun lelaki itu bersikap baik padanya. Walau bersikap baik pun, itu hanya sekadar pura-pura saja.

“Bo-boleh, tentu saja.” Kinan gegas bangkit dan mengambilkan lagi nasi dan tongsengnya.

“Terima kasih,” ucap Ken saat menerima piring berisi nasi. Tangannya l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status