Share

Bab 42

“Apa harus ya, kita bulan madu segala? Aku kan, lagi dapet.” Kinan tertawa kecil.

“Memangnya kamu berapa lama datang bulan? Bukannya biasanya seminggu aja?” Ken menngelap mulutnya dengan serbet putih setelah meminum susu.

“Emmh, itu ….”

“Jangan pikir aku nggak tau soal itu, Kinan. Jangan pernah berpikir aku bodoh,” kata Ken yang bangkit dari kursinya dengan tatapan tajam seolah mampu menguliti apa yang sedang dipikirkan oleh istrinya.

“Bersiaplah, ok. Jangan kecewakan aku,” bisik Ken yang menghampiri Kinan dan berdiri menunduk tepat di belakangnya. Setelah itu dia mengecup puncak kepala Kinan tanpa ragu, membuat darah gadis itu berdesir hebat. Bulu kuduknya merinding disko.

“Aku berangkat dulu. Hati-hati nanti di jalannya. Besok-besok sebaiknya kamu belajar nyetir mobil saja, biar lebih aman. “Ingat! Jangan mau diajak-ajak sama si Dony itu. apapun keadannya. Kalau kamu ada apa-apa, telpon aku,” ucapnya seraya pergi meninggalkan Kinan yang masih belum bisa mengatur debar jantungnya.

“I
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status