Share

Bab 43

“Maaf Abang, aku telat,” gumamnya dengan air mata yang menetes. Lalu, Kinan pun melanjutkan perjalanannya meski pelan-pelan.

Kinan sampai di rumah lewat dari jam 7. Bahkan adzan Isya sudah berkumandang sejak tadi. Di ruang tamu Ken mondar-mandir dengan khawatir, karena Kinan belum pulang dan tidak bisa dihubungi.

Lelaki itu gegas keluar saat melihat Kinan berusaha membuka gerbang lalu memasukan motornya. Langkahnya gontai karena rasa sakit di kaki juga dingin yang menyerang tubuhnya.

“Kamu dari mana saja jam segini baru pulang?” bentak Ken yang kadung khawatir.

“Handphone mati. Kamu pasti sengaja, kan, hah?! Kamu pasti abis jalan sama si Dony itu!” tuduh Ken penuh emosi.

Kinan mendongak dengan wajah sedih. Air matanya semakin deras, sederas air hujan yang mengguyur di luar. Bukan hanya karena rasa sakit di kaki, tetapi dia sakit karena dituduh tanpa bukti.

“Kenapa diam?” sentak Ken lagi. Namun, Kinan tak mau menjawab dia malah pergi ngeloyor masuk untuk berganti pakain. Kinan meringi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Maria Katarina
udah tau istri keujanan ehhh cemburu diutamain..suami model gini ini enaknya ditendang jauh2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status