Share

Bertemu Bu Hanum

Lemas tubuhku kian terasa manakala nomor ponsel Bu Hanum tak bisa dihubungi, aku coba kirim pesan chat juga centang 1. Ya Tuhan, lelucon macam apa ini? Aku nampak seperti orang bodoh, aku terlalu gegabah hingga tak memikirkan segala kemungkinannya. Tega sekali orang yang dengan sengaja mempermainkanku seperti ini.

Tanpa dikomando, air mata meluncur dengan bebasnya membasahi kedua pipiku. El membawaku ke dalam pelukannya, tangisku kian menjadi dalam pelukannya. Ku rasakan usapan di kepalaku menenangkan.

Cukup lama larut dalam isakan, akhirnya El membawaku meninggalkan rumah itu. Berat dan tak rela, tapi aku bisa apa? Yang ku cari pun tak ada di sana, bahkan menurut cerita pemilik rumah tak ada satupun bernama Herman di kawasan ini.

Kami berjalan bersisian dengan menarik koper kami masing-masing. Menyusuri jalanan hingga dampai di ujung gang tempat pangkalan ojek berada.

"Bang, mau tanya? Sekitar sini ada gak penginapan atau hotel gitu?" tanya El pada beberapa tukang ojek.

"Hotel? Ada B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status