Share

Rumah baru

Ada pertemuan, ada pula perpisahan. Kini keluarga Pak Indarto melepas kepergian kami di bandar udara Iskandar Pangkalan Bun untuk kami bertolak ke Semarang, kembali ke kampung halaman.

Tangis haru Pak Indar melepas Ayah, setelah lebih dari 20 tahun bekerja tanpa sekalipun pergi dari rumah beliau. Namun, kini beliau harus melepas Ayah untuk tak kembali lagi ke rumah beliau.

Tak kalah haru dengan sang majikan, Pak Supri yang sudah bekerja dengan Ayah selama 8 tahun lamanya pun turut menangis haru sebab harus merelakan teman ngopi di kala senggangnya untuk pergi meninggalkan kota yang penuh dengan kenangan itu.

Hari ini, tepat 5 hari setelah Ayah keluar dari rumah sakit. Kami harus bertolak ke Semarang, meninggalkan kota penuh kenangan bagi Ayah dan juga bagiku ini. Dalam hati aku berjanji, jika ada umur panjang suatu hari nanti aku pasti kembali ke kota ini.

El telah lebih dulu bertolak ke Batam dua hari yang lalu, setelah memastikan rumah yang akan aku dan Ayah tempati di Semarang siap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status