Share

BAB 94

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, Ranaya baru saja masuk ke rumah. Di dalam sana, gadis itu disambut oleh Mamanya dan Akmal. Laki-laki itu sudah di rumahnya sejak satu jam lalu. Ada urusan apa dia kemari?

"Kamu pulangnya kurang malam, Ranaya," tegur Mamanya, "Akmal nungguin kamu dari tadi."

"Macet, Ma," selah Ranaya.

"Akmal, tante ke belakang ya," pamit wanita itu.

"Baik tante," jawabnya dengan sopan.

Ranaya meletakkan beberapa paperbag diatas sofa, duduk disana dan memandang penuh curiga pada laki-laki itu.

"Ada keperluan apa lo ke rumah?" tanya Ranaya langsung ke intinya.

"Lo habis dari mana?" Akmal balik bertanya.

"Belanja, makan, nonton. Kenapa emang?"

"Sama Helsa?" tebak Akmal.

Ranaya tidak begitu terkejut saat Akmal menyebut nama sahabatnya, tampak biasa saja. Malahan gadis itu menyerngit.

"Lawak lo? Gue aja nggak tahu Helsa dimana," seru Ranaya.

"Ray, udah nggak ada yang perlu lo tutupi. Helsa masih di Jakarta, kan?"

Ranaya mendengus pelan, "iya, tadi gue
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status