Share

BAB 95

Denting jam dinding berbunyi seiring dengan isak tangis wanita di sampingnya. Adryan mengerjap matanya berulang kali, menoleh ke sang istri yang tertidur. Helsa mungkin tertidur, namun tidurnya sembari menangis.

Semenjak mereka menikah, kejadian seperti ini sudah berulang kali Adryan lihat. Alam bawa sadarnya kembali menjerit. Bahkan wanita itu menangis hingga sesegukan, terkadang Helsa akan bergumam menyebut papanya seraya menangis.

Lebih parahnya, nama Akmal pernah ia gumamkan. Tapi itu saat sebelum mereka nikah. Adryan menjadi saksi bagaimana hancurnya seorang Helsa yang dikhianati pacarnya.

Helsa mungkin tidak pernah menyadari hal tersebut, maka dari itu Adryan tidak pernah membicarakan hal ini

Ia membawa Helsa tidur dalam pelukannya, mengusap punggung wanita itu, membisikkan kata-kata penenang. Hingga wanita itu tertidur tanpa menangis. Adryan tahu kebahagiaan yang diberikannya belum bisa menyembukan luka masa lalu istri kecilnya itu.

"Jangan nangis, Helsa. Mas disini buat k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status