Share

BAB 98

"Selamat pagi."

Seorang perawat tersenyum canggung pada Helsa. Wanita berpakaian Oka itu merasa aneh saat mendengar Adryan menyapa Helsa layaknya pasien lain.

Sayang? Oh, panggilan tidak berlaku saat Adryan sedang bertugas.

"Selamat pagi, cantik," sapa perawat berusia kepala tiga pada Helsa.

Adryan bekerja secara profesional. Helsa akan menjadi pasiennya saat ia sedang bertugas. Wanita hamil itu akan diperlakukan sama seperti pasien lainnya, tidak boleh lebih.

"Sudah sarapan?" tanya Adryan. Dengan penlight ditangannya, ia memeriksa kondisi mata Helsa. Mata sayu itu selalu terlihat pucat. Itu yang selalu Adryan lihat sejak pertama mereka bertemu. Istrinya memang menderita anemia berat.

"Belum, dokter," jawab Helsa seadanya. Wanita itu masih kesal pada Adryan yang meninggalkannya begitu saja pagi tadi.

"Kenapa belum? Lagi nungguin siapa emang?" Adryan bertanya, lihat bagaimana senyuman kecil terpatri pada bibirnya. Pria itu memang sengaja bertanya.

"Nungguin mama saya,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status