Share

Bab 115 b

Mobil yang dikemudikan oleh Pak Ahmad melesat keluar dari hotel tempat pernikahan Pak Sony dan Naya dengan kecepatan sedang. Suasana di dalam mobil sangat riuh, karena Pak Ahmad dan para rekan-rekan seprofesi ku saling bersenda gurau. Sedangkan aku sedikitpun tak berminat untuk ikut bersenda gurau bersama mereka. Mataku memandang kosong ke arah luar jendela mobil.

Hati ini seolah masih tak percaya dengan takdir yang ditetapkan oleh Tuhan. Setelah perceraian ku dengan Naya, rumah tanggaku bersama Anggun bagai neraka. Tak ada lagi kata bahagia, bahkan, aku dijadikan pembantu oleh Anggun. Dulu aku bertahan dengan Anggun karena aku begitu menyayangi kedua anakku. Setelah mengetahui kenyataan bahwa kedua anakku bukankah darah dagingku, apalagi yang harus aku pertahankan?

Aku jadi teringat lagi dengan Naya. Selama ini, aku selalu berpikir bahwa Naya lah yang tidak sehat karena tak kunjung hamil. Apalagi setelah mengetahui bahwa Anggun bisa mengandung anakku, semakin bertambah saja keyakinan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status