Share

Bab 11

Aku duduk di samping Bang Randi, sedangkan Mas Dendi dan Rama di hadapan kami.

"Jadi, apalah pokok permasalahannya?" tanya Pak Jupri, marga harahap, selaku ketua RT di lorong kami.

Kami memang tinggal diperumahan yang dibangun pemerintah untuk dibeli secara kredit. Tak taulah aku apa namanya. Rumah kpr atau apalah itu. Yang penting, rumahlah setauku.

"Saya ingin berpisah dengan suami saya, Pak!" jawabku mantap, tanpa ragu sedikitpun. Semangat Melia! Hatiku menyorakiku.

"Saya juga ingin berpisah dengan dia, Pak." Mas Dendi ikut bersuara tak mau kalah. Mungkin malu, jika hanya aku yang minta berpisah.

"Apakah sudah tidak bisa dicari jalan keluarnya? Pernikahan kalian, masih bisa dipertahankan. Jangan sampai menyesal belakangan." Pak Umar sekalu imam desa, menasehati kami.

"Sudah tidak bisa lagi dipertahankan, Pak. Istri saya menjadi pembangkang. Apapun yang saya ucapkan, selalu dibantahnya. Belum lagi dia tidak akur dengan adik saya. Bahkan tidak membolehkan saya memberikan apa kei
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status