Share

46. Rindu itu berat.

"Pagi, Jamal. Keren sekali kemejanya, jadi kelihatan ganteng kamu, hari ini." Revan tersenyum cerah saat menyapa salah satu anak buahnya. Mereka berpapasan di luar pagar, tepat di depan pintu gerbang kantor.

Jamal tersenyum bingung. Tumben sekali bosnya itu sudah berwajah ceria pagi pagi sekali. Bukannya kemarin dia sakit ya?

"Pagi, Pak. Kok naik Jocar?" tanyanya, penasaran.

"Mobil Saya, kemarin Saya tinggal," jawab Revan singkat.

"Ayo, Saya duluan." Revan bergegas menuju ke dalam bangunan kantor. Tentu saja dia sudah sangat tak sabar bertemu Lia. Padahal semalam mereka bertemu, namun saat membuka mata di pagi hari, Revan langsng merasa Rindu.

"Benar kata Dilan…," gumam Revan sambil tersenyum.

"Dilan, bilang apa?"

Revan tersentak kaget, karena ternyata ada yang mendengar gumamannya.

"Guntur, bikin kaget aja." Revan mengelus dadanya karena kaget.

"Dilan bilang apa, Pak?" Guntur masih penasaran.

"Dilan bilang, kalau rindu itu berat," jawab Revan sambil tersenyum.

"Siapa Dilan?" sambung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Putrinya Chaniago
blm up jg thor sedih nya
goodnovel comment avatar
Putrinya Chaniago
gmna ya kalau ketauan ma Novi wkwkwkwk bisa perang dah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status