Share

16. Tami Kecewa

Arfaaz masih saja terngiang ucapan Herman barusan. Bagaimana ia bisa menilai rapuhnya hati Arindi jika dia terlihat tegar dan kuat menghadapi semua hal yang menyakitkanya.

"Mau kemana kamu Rind?" tanya Arfaaz yang melihat Arindi pergi dari meja makan. Hari ini sengaja Arfaaz melarang kedua istrinya untuk memasak. Ia ingin membawakan makanan dari luar. Karena ada sang Mama juga.

"A aku makan di dapur saja, Mas. Aku takut membuat Mama tidak suka," ujarnya lirih.

"Tidak. Kamu juga duduk disini. Naina ada disini. Kamu pun juga harus ada disini," perintah Arfaaz dengan tegas.

Arindi tetap menurut perintah suaminya walau ia juga mendapat tatapan tidak suka dari mertia dan madunya.

"Oh iya Mama dengar Nessa baru saja menggelar pernikahan ya?" tanya Tami memecah keheningan.

"Iya Ma."

Hanya Arfaaz yang mampu menjawab. Untuk apa Arindi angkat bicara jika suaminya tidak mengajaknya turut serta.

"Tetapi, Mama juga mendengar kabar yang tidak sedap. Ada yang bilang menantu Tami menghadiahi mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status