Share

Saling Peduli

Seketika keheningan pekat menyelimuti kami, di saat yang bersamaan napasku masih memburu. Sekuat tenaga kutahan keinginan diri untuk melayangkan tamparan di wajah Mas Ali.

"Maaf, ya, Ma, Pa. Suci ikut pergi sama Mas Fariz karena keinginan sendiri. Wallahi di sana dia cuma ngobrolin tentang projek usahanya baru. Mereka janjian malem, karena emang sama-sama sibuk." Aku melanjutkan setelah dirasa amarah mulai teredam. "Sementara di puncak, rumah yang kita singgahi itu sebenarnya rumah Mas Fariz sendiri! Apa perlu saya jelasin juga detail kejadiannya biar Mas Ali yang terhormat ini puas dan nggak suudzon sama iparnya lagi?!"

"Ci, udah!" Sentuhan lembut di pundak itu sontak membuatku tersadar dengan batasan yang baru saja kulanggar, ketika berteriak tepat di depan wajah Mas Ali. Mama terus mengusap punggung dan kepalaku, sementara Papa hanya menghela napas gusar.

Mas Fariz yang sejak tadi berdiri terpaku akhirnya menghampiri. Dia menarik tanganku meninggalkan ruang tengah menuju kamar kami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ticha Sagita
MasyaAllah si Fariz bikin meleleh ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status