Share

Jadi Pawang

Jam delapan malam Darren sudah tiba di rumah utama. Ia merasa heran karena ada beberapa koper di teras.

"Loh, Anda mau ke mana?" tanya Darren kepada Sadewo.

Sadewo tersenyum. "Ini bukan rumah ayah lagi, Nak. Ini rumahmu. Ayah akan tinggal di apartemen saja."

Darren bergeming. Dalam hatinya bermonolog, "Ternyata ia benar-benar memenuhi janjinya."

"Ayah berangkat, ya." Sadewo menepuk pundak Darren, yang berhasil membuat Darren terperanjat.

"Tetaplah di sini," pinta Darren.

"Ajak ibumu tinggal di sini. Kalau Ayah tetap di sini, mana mau dia ke sini. Iya, kan?"

Darren mengatakan bahwa Rossi tidak akan pernah mau untuk tinggal di rumah utama. Ibunya itu pasti lebih memilih tinggal di desa mengurus toko kue miliknya.

"Mau atau tidak mau ibumu ke sini, Ayah tetap akan tinggal apartemen. Kebetulan, lokasinya dekat dengan beberapa lokasi usaha Ayah."

Mendengar kata 'usaha', Darren pun bertanya kepada Sadewo perihal biaya hidup karena hampir semua harta Sadewo sudah ada di tangan Darren.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status