Share

Rindu

Rapat telah usai.

Darren dan Sadewo segera ke ruangan. Sadewo menunjukkan semua dokumen-dokumen penting

perusahaan yang ia simpan di dalam brankas. Satu demi satu dokumen itu ia pelajari sambil menunggu dokumen bagian marketing.

"Kamu akan mengadakan meeting dengan tim marketing?" tanya Sadewo.

"Tentu saja Ayah." Tanpa sadar Darren memanggil Sadewo dengan sebutan itu membuat Darren membeku.

Mendengar hal itu tentu saja membuat Sadewo senang.

"Ucapkan sekali lagi, Nak!"

Darren tergagap. "Emm ... ma-maksudnya, Tuan."

Sadewo mencoba tersenyum.

Dokumen dari bagian marketing sudah tersedia, tetapi waktu sudah menunjukan jam pulang.

"Saatnya pulang," kata Sadewo.

"Tapi, belum selesai. Mungkin, akan lembur."

"Tidak perlu, Papa ... Eh, Ayah akan mengajakmu ke rumah utama."

Darren terdiam. "Emm ... maaf, mungkin nanti akan menyusul."

Sadewo mengernyit. Darren tidak akan lembur, tetapi ia bersiap untuk pulang.

"Mau ke mana?"

Darren menjawab jika dirinya akan menemui seseorang.

"Baikl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status