Share

34. Pintu Lift

Hati sulit ditebak, beberapa hari lalu aku sangat berharap bersama Roan. Sekarang aku ingin Roan menjauh dari hidupku. Melupakan segala rasa hingga tak tersisa. Meskipun tidak mendapat cinta dari Jexeon, aku memilih mengamankan hati supaya tidak tersakiti.

Langit cerah tak berawan, jalanan ramai seperti biasa. Ada rasa lega dari hati yang paling dalam. Bisa mengungkapkan semua kekecewaan. Perkataan Roan memang membingungkan, seolah dia sangat mencintaiku dan tidak kehilangan. Tetapi, kenapa selama ini dia tidak peduli padaku?

"Kita mau ke mana, Mas?" tanyaku.

"StarTV."

Jexeon selalu menjawab singkat.

"Ngapain ke sana?"

"Wawancara."

Aku tidak tahu sama sekali kalau hari ini ada wawancara, kebiasaan Jexeon adalah irit bicara, membuat komunikasi kami berjalan sulit. Bagaimana bisa wawancara tidak ada persiapan sama sekali?

"Wawancara gimana, Mas? Kok nggak bilang dulu, ntar kalau aku buat kesalahan gimana?"

"Cukup bersikap seperti pasangan kekasih."

Kita bukan sepasang kekasih, baru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status