Share

35. Pertanyaan

Cukup lama kami berada di posisi ini, tidak memedulikan orang-orang yang melihat kami. Hingga pintu lift 24 terbuka. Rombongan itu keluar, menyisakan kami yang menuju lantai 25.

Jexeon melepaskan kedua tangannya, berdehem dan berdiri agak menjauh. Jantungku berdebar kencang, tanganku dingin. Belum pernah sedekat ini dengan pria.

"Nanti kalau aku gugup gimana?" tanya memecah kecanggungan.

"Jangan gugup."

Dia menjawab singkat seperti biasa. Tidak ada basa-basinya sama sekali.

"Aku nggak perlu ngomong kalau nggak ditanya 'kan?"

Sangat sulit membuat obrolan dengan Jexeon. Dia kaku seperti kanebo kering.

"Iya."

"Kalau ditanya kenapa kita nikah gimana?"

"Saling mencintai."

Aku langsung diam hampir tersedak ludahku sendiri, bagaimana bisa menjawab bahwa kita saling mencintai? Itu terlalu berbohong. Semua orang tahu bahwa aku bertunangan dengan Roan, adiknya.

Bahkan pembatalan pertunangan dengan Roan belum diumumkan secara resmi, hanya aku yang mengembalikan cincin. Tidak melalui musyawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status