Share

43. Kulkas Dua Pintu

Jexeon mendekat, berdiri tepat di depan kami. Mengenakan setelan jas hitam dan dasi kupu-kupu. Wajahnya sangat tampan dan tanpa ekspresi. Memandang ku dan Roan bergantian.

"Aku terlambat," ucapnya.

"Mas." Aku mencoba meraihnya. Lebih baik digendong suami sendiri dari pada ipar.

Namun, Roan melewatinya, tidak membiarkanku meraih Jexeon ataupun berbicara padanya. Jexeon melirikku yang melewatinya, beberapa saat kemudian dia menarik tangan Roan. Membuat Roan berbalik.

"Biar aku yang menggendong istriku," ucap Jexeon.

Aku merasakan aura panas berada di antara dua pria, tenggorokanku seakan tercekat dengan ketegangan ini. Aku mencoba meraih Jexeon, ingin digendong dia saja.

Bukan karena Jexeon lebih baik, hanya saja dia lebih halal walaupun menakutkan. Bagaimanapun juga aku pemilih produk halal.

"Tidak perlu, biar aku yang mengantar Yua pulang." Roan mundur, tidak membiarkanku meraih Jexeon.

Jexeon maju, tidak peduli dengan Roan, dia hendak membawaku ke dalam dekapannya.

Kenapa tubu
Ka Umay

mohon dukungannya lewat vote ya manteman

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status