Share

40. Malu Sekali

Aroma Yua membuat rasa kantuk menyerang lagi, dia mencoba tetap sadar dan mencari celah keluar dari situasi. Hanya saja, matanya tidak bisa berbohong. Dia kembali tertidur nyenyak dalam dekapan Yua. Di antara benda kenyal dan lembut itu.

Tanpa sadar dia kembali ke alam mimpi, tangannya kembali memeluk rasa manis dan hangat ini. Dia menyukainya. Bahkan sangat menyukainya hingga tidak berpikir untuk lepas.

"Mas, bangun. Udah jam sepuluh."

Tiba-tiba suara Yua diiringi sinar matahari membuat kesadaran ditarik, matanya mengerjab. Ia bangun kesiangan. Yua sudah ganti baju, wajahnya tersenyum cerah.

Sejak kapan wanita itu terlihat secantik ini? Jexeon baru sadar bahwa Yua manis dan memiliki bibir ranum.

Kesadaran Jexeon sudah kembali, dia ingat kejadian memalukan semalam.

Pura-pura tidak tahu adalah jalan terbaik untuk menghindari rasa malu, ia berharap Yua tidak bertanya apapun.

Jexeon beranjak duduk, memasang wajah dingin seperti biasa.

"Ambilkan sarapan," pinta Jexeon.

"Mau sarap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status