Share

32. Cinta

Fathir duduk di kursi kemudi, ekor mata pria itu tidak ada henti-hentinya mencuri pandang kearah gadis yang saat ini duduk disampingnya.

“Bawa mobil itu konsentrasi Bang,” ucap Clarissa.

Fathir tertawa mendengar ucapan gadis tersebut.

“Tahu ya dari tadi diliatin,” ucapnya.

“Ya tahulah,” jawab Clarissa.

“Habisnya nanti kalau udah sampai di rumah, abang nanti pasti kangen,” ucapnya memandang Clarissa.

Clarissa begitu sangat grogi saat mendengar ucapan pria tersebut. Jantungnya berdegup dengan hebatnya.

“Tapi kalau boleh jujur Abang sepertinya beneran cinta sama Risa,” ucapnya yang berusaha untuk jujur dengan perasaannya. Fathir tidak memikirkan lagi bila Gadis itu menganggapnya genit. Fathir hanya ingin jujur dengan perasaannya.

Clarissa hanya diam ketika men

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status