Share

Khitbah

"Assalamualaikum, Bun!"

"Waalaikumsalam," balas Bunda Nilam.

Nissa langsung naik ke atas menuju kamarnya dengan muka yang sendu, membuat Bunda merasa aneh dengan sikap putrinya.

"Adikmu kamu apakan, Ren?"

"Biarkan saja, Bun. Bentar lagi juga dia turun lagi," balas Rendra santai.

"Bun, Bunda membeli keperluan sama Rendra saja ya. Nissa sepertinya sedang buruk moodnya, nanti Rendra bantuin bawakan sekalian," ujar Rendra.

Rendra tak mau menambah beban Nissa sekarang, pertemuannya dengan Haris barusan pasti membuat hatinya terpukul.

"Yakin, Nissa nggak di ajak? Nanti dia ngambek, gimana?"

"Nggak lah, kalau ngambek nanti Rendra yang bujuk."

"Baiklah, Bunda siap-siap dulu ya!"

Bunda bergegas ke kamarnya untuk memakai baju dan beberapa penunjang penampilannya bepergian.

"Lama banget dandannya, Bun! Sampai lumutan nungguin," protes Rendra.

"Ayo, mau pergi apa mau ngedumel, buru! Keburu sore nanti. Ini juga gara-gara kamu, pake bikin acara penting kaya gini malah mendadak," grundel Bunda Nila
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status