Share

Nisa

Rendra ada janji ketemu temen sama Nissa. Bunda nanti Rendra jemput setelah kami dari sana ya? Nggak papa kan, Bun?" tanya Rendra.

"Tentu, seenaknya kalian saja. Nanti buat hantarannya, aku minta para maid buat membantu Bunda."

Suara panggilan Nissa menggema di meja makan, membuat Bunda Nilam berdecak heran pada anak gadisnya ini.

"Pagi, Bun." Nissa mencium pipi Bundanya dan langsung menarik kursi untuknya duduk di samping Bunda Nilam,

"Pagi sayang, sudah rapi juga anak Bunda. Cantik dan ganteng pokoknya," ucap Bunda Nilam tersenyum.

"Anak-anak Bunda memang begini dari lahir, makannya pada nempel tuh mereka ingin merebut hati kita," ungkap Nissa pede.

"Kamu jangan kebanyakan muji diri, nggak baik. Ayo cepat kita sarapan! Nanti keburu siang."

Nissa melirik kakaknya kesal dan langsung mengambil sarapannya.

Setelah sarapan usai, kini Rendra dan Nissa pamit pada bunda untuk pergi ke kantor polisi.

Mobil melesat membelah ramainya kota Surabaya. Dan kini, raut muka Nissa berubah saat mobil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status