Share

Kamu Tidak Bisa Lari Dariku

“Kamu sepertinya terlihat gembira?” tanya Monik.

Pagi ini ia mendapatkan pesan dari Adit dan bertemu di kafe depan kampus. Mereka seperti biasa duduk di lantai dua dan memperhatikan kegiatan orang-orang di bawah ruangan.

“Coba tebak?” Walaupun terkesan bercanda, wajah Adit malah terkesan datar.

Monik memutar bola matanya dan tersenyum. “Kamu sudah berhasil menyingkirkan Reno,” katanya asal tebak.

Adit tertawa terbahak-bahak mendengar itu. Beberapa orang yang merasa terganggu dengan tawa Adit mempelototi pemuda di depan Monik.

“Mana mungkin, aku harus lebih berhati-hatikan?” kata Adit di akhir tawa.

Monik hanya mencebik dan menyesap minumannya pelan. “Papaku kemarin berbicara penting pada Sena, aku kesal untuk itu,” ungkap Monik. Ia tidak suka satu-satunya keluarga yang tersisa terlalu akrab dengan musuhnya.

“Aku tebak jika kamu tahu apa yang mereka bicarakan?”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status