Share

Keputusan

Hari-hari Damian dan Rut menjadi suram, mereka lebih banyak diam dan dingin, rumah yang harusnya dipenuhi kegembiraan harus menjadi saksi bisu kalau mereka berdua bak orang asing yang tinggal dalam satu rumah.

Rut memilih sarapan sendiri tanpa peduli dengan Damian, entah jengah atau lelah Damian malam membanting seluruh makanan di atas meja.

" DAMIAN !!" umpat Rut

" itu balasan untuk istri durhaka" tutur Damian dingin

" Haha, Lucu kamu ya ingin dihargai dan dihormati tapi tidak sadar diri" ketus Rut

" Kamu harusnya tau diri, kamu tinggal dirumahku paling tidak setiap pagi tawari aku sarapan" amuk Damian

" hahahahaha, aduh perut ku sakit Damian, kamu terlalu berlebihan, ya aku akui ini memang rumahmu dan aku tinggal di sini karena menikah denganmu. Ingat MENIKAH itu artinya kau punya tanggung jawab nafkah lahir dan batin padaku. sekarang aku tanya padamu apa sudah kau laksanakan kewajiabnmu??" tanya Rut sarkas

Damian benar-benar marah mendengar penuturan Rut, dia tetap merasa Rut harus turut padanya perihal nafkah toh dia punya pekerjaan harus nya tidak menjadi masalah.

" kamu punya pekerjaan Rut dan belanja kebutuhan rumah tidak akan membuat mu miskin" ketus Damian

" sama Damian itu semua tidak membuat mu miskin, tapi ini adalah uangku dan untuk keperluan ku jika kau ingin makan enak dan tidur dengan lelap maka tunaikan tunaikan kewajibanmu" ujar Rut lalu berlalu

" Ah sialan kamu Rut"

Rut memilih keluar dan bekerja dari pada berdebat di meja makan yang sudah berantakan dalam hatinya Rut sangat mengutuk tindakan Damian.

sepanjang hari di kantor baik Rut dan Damian mereka benar-benar tidak bisa konsentrasi bahkan Rut memilih pulang ke rumah ibunya karena jenggah dengan tingkah ajaib Damian.

" ada masalah sayang?" tanya Resti

" Bu, aku sedang bingung rasanya lelah dengan pernikahan ini" tutur Rut pasrah

" apa karena nafkah ?" tanya Resti memastikan

Rut menceritakan soal uang bulanan yang ajaib bahkan nafkah harian yang tidak masuk akal hingga tingkah ajaib ibu mertua dan kakak iparnya

" astaga sudah ibu duga pasti ada yang tidak beres dengan kalian berdua apalagi kamu sampai minta pekerjaan" ujar Resti emosi

" tinggallah beberapa hari disini ibu ingin lihat apa suami mu sadar atau tidak dengan keberadaan mu, nafkah tak layak itu bisa dijadikan alasan untuk menggugat di pengadilan" ujar Resti

" Bu, aku belum mau bercerai" tutur Rut

" kita lihat dulu tingkahnya sayang, ibu ingin lihat bagaimana suamimu setelah kamu tidak ad dirumah" ujar Resti

Damian yang baru saja pulang dari kantor memilih ke rumah ibunya dia benar-benar kacau sekarang dan menurut Damian hanya ibu dan kakaknya yang bisa memberikan dia solusi.

" Kusut amat bro" ejek Alana

" pusing dengan tingkah Rut semakin hari semakin menjadi" ujar Damian

" kamu sudah bicara soal aku ketemu dia sama laki-laki di cafe? mbak yakin itu selingkuhan nya" ujar Alana lagi

" entahlah mbak, Rut bilang itu hanya rekan bisnisnya" ujar Damian pusing

" dan kamu percaya ?" tanya ibunya

" tidak cukup bukti untuk membuktikan dia selingkuh Bu, aku tak bisa menuduh tanpa bukti kecuali mereka melakukan hal diluar batas" ujar Damian

" kalau begitu cari Damian bodoh banget sih kamu, kalau dia udah cuek apalagi diamin kamu atau parahnya Sampai nggak pulang udah sih fix selingkuh, kamu Taukan mbak ini pernah diselingkuhi jadi mbak hafal benar tanda-tanda orang lagi selingkuh " ujar Alana

" benar lagian si Meli masih nunggu kamu duda" ujar ibu lagi

" malas sama meli dia dulu udah nolak aku Bu, pake menghina lagi" ketus Damian

setelah basa basi sedikit Damian pulang dan mendapati rumah masih kosong dan gelap, berulang kali dia menelpon Rut namun tak ada satupun panggilan nya yang di angkat.

" dasar istri sialan apa benar dia pulang ke rumah selingkuhan nya, ahhh brengsek !!" umpat Damian

Damian masuk dan menyadari kalau kekacauan tadi pagi bahkan belum juga dibersihkan namun bukannya membereskan kekacauan yang dia buat Damian memilih tidur karena sudah makan dirumah ibunya.

pagi-pagi sekali Damian bangun dan mendapati istrinya belum juga pulang dan sejak tadi malam tidak ada pesan atau panggilan balasan dari istrinya.

" arrrgg sialan kamu Rut" umpat Damian

Damian bersiap ke kantor dan bekerja seperti biasanya hingga jam pulang kerja di terus saja singgah ke rumah ibunya, setiap hari Damian di doktrin kalau istrinya sudah kabur dengan selingkuhannya.

rumah Damian sangat kotor dan berantakan terpaksa dia membayar orang lagi untuk membersihkan bahkan mencuci pakaian dan menyetrika untuk dirinya karena ibu dan kakaknya sangat tidak bisa di andalkan.

hari itu sepulang kantor Damian memilih berputar-putar sejenak, Rut hilang bagaikan ditelan bumi bahkan tempat Rut bekerja saja Damian tidak tahu, ingin mencari ke rumah mertua tentu saja Damian tak punya nyali.

melewati sebuah supermarket Damian menangkap sosok yang tak asing, ya Rut istrinya tapi dengan siapa dia berbelanja bahan makanan dan barang rumah tangga

" Oh Wow, istri yang baik seminggu tidak pulang malah berduaan dengan pria lain.. HEBAT KAU RUT !!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status