Share

24. Kemeja Biru

Hidung Karleen masih berkedut. Dia menjauhkan wajahnya dari dekapan Warren. Matanya yang masih basah berubah menjadi merah. Warren tersenyum. Mengusap rambut Karleen dengan pelan. Karleen menangkup wajahnya dengan kedua tangannya. Sungguh yang dilakukan Warren membuat Karleen seakan menjadi tidak waras.

“Kau sudah tenang?” Karleen mengangguk menjawab pertanyaan Warren sambil sesekali segugukan.

“M-maafkan aku sudah menangis. Maafkan aku selalu memperlihatkan sisi lemahku kepadamu,” lirih Karleen pelan.

“Kau tidak perlu minta maaf. Menangis itu perlu dilakukan untuk melepaskan perasaan kita yang tertahan,” ucap Warren. Dia tidak dari mana asalnya dia bisa mengatakan hal seperti itu kepada Karleen.

“Baiklah Warren, terima kasih banyak. Jadi jaketnya, bagaimana?”

“Jaket itu untukmu Karleen. Aku tidak perlu mengatakannya berulang kali agar kau mengerti, bukan?”

Karleen menggelengkan kepalanya. Dia memeluk jaket yang semula terlipat rapi. “Warren, bajumu basah.”

“Tidak masalah Karleen.”

“T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status