Share

Bab 32

Selesai menelepon aku pun melelapkan diri sebentar. Niat hati ingin menghilangkan penat sedikit tapi aku malah menyesal.

Bagaimana tidak? Di dalam mimpi aku kembali didatangi Nila, ia tengah terisak-isak dengan air mata yang bersimbah darah.

Kemudian ia melambai ke arahku dengan sorot mata yang menghujam. Sebelah kakinya putus dan sebelah lagi tampak menggantung dari tanah.

Napasku tercekat rasanya, aku ingin berteriak namun entah kenapa tenggorokanku seperti dihalangi sesuatu. Dan semakin aku mencoba ingin lari kakiku terasa semakin berat seperti terbelenggu sesuatu.

Perlahan dengan langkah melayang ia berjalan ke arahku dan ... brak, secepat kilat leherku dicekiknya hingga aku terengah-engah.

"Nil-la, amp-pun."

Nila tak bersuara, cengkraman tangannya yang sedingin es di leherku malah makin kuat dan menjadi.

"Nilaaaa!" Aku tersentak bangun dengan keringat yang sudah membasahi seluruh tubuhku.

Kupegangi leher yang tadi dicekiknya, ternyata ada terasa dingin seperti es. Aneh, padahal a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
siti akbar
hahahaa sarah yg jadi pembantu baru nya ......... dunia sempit sekali thorr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status