Share

165. Nenek!

Tidak ada piihan, Fea terjun ke dunia bisnis. Berat dan juga ada rasa kuatir, sebab dia sadar dia bukan wanita yang pintar dalam bisnis. Apa boleh buat, Fea memacu dirinya sendiri untuk belajar. Dia mulai berkantor untuk mengurus pekerjaan yang selama ini dilakukan Arnon. Dengan berat hati dia tinggalkan si kembar setiap hari dari pagi hingga sore hari.

"Maafkan Mama, Nak. Ini bukan yang Mama mau. Tapi Mama tidak punya pilihan. Kalian bersama Oma dan Opa di rumah, mereka pasti sayang kalian." Fea menatap sendu pada kedua putranya yang dengan semangat berjalan masuk ke gerbang sekolah. Hati Fea teriris. Dia mulai merasa kehilangan momen-momen manis setiap hari dengan Arfen dan Fernan. Dan waktu-waktu itu tak bisa ditebus jika keduanya bertumbuh kelak.

Fea menghentikan kendaraannya di depan sekolah si kembar. Arfen dan Fernan bersiap turun dari mobil. 

"Ma, kapan tengok papa lagi?" Fernan bertanya sebelum tangannya membuka pintu mobil.

"Hm, hari in

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status