Share

181. Aku Sakit

Fea segera membawa Arfen ke kamar mandi dan membersihkannya. Arfen masih muntah beberapa kali sampai hanya air sedikit yang keluar. Arfen menangis karena merasa tidak karuan di perut dan dadanya. 

Selesai dari kamar mandi, Fea mengganti pakaian Arfen. Bu Wati datang dengan minuman hangat buat Arfen. Bocah itu mulai terlihat pucat, tangan dan kakinya dingin. Fea membaringkan dia di atas kasur, dan mengusapkan minyak hangat di dada dan perutnya.

"Nyonya, aku buatkan bubur saja, ya? Perut Arfen kosong, harus segera diisi." Bu Wati bicara sambil terus memperhatikan Arfen yang tampak lemas.

"Iya, Bu. Setelah itu aku kasih dia obat," Fea mengusap dahi Arfen lembut. "Mulai Panas ini. Kamu kenapa, ya?"

"Di sini, Ma ..." Arfen meraih tangan Fea dan meletakkan di perutnya.

"Oke, nanti Mama kasih obat, tapi Arfen makan dulu. Ya?" Fea merasa iba melihat Arfen lemas dan tidak bersemangat.

Arfen hanya mengangguk kecil.

"Ini, kita main ya,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status