Share

198. Pelabuhan Hati

Senyum Fea lebar saat mereka sampai ke tujuan. Rumah besar keluarga Hendrawan. Rumah itu ternyata sangat Fea rindukan. Rumah tempat dia pertama melihat Arnon, bertumbuh jadi dewasa, mengenal cinta, dan arti keluarga. Semua ada di rumah besar itu.

"Kita turun. Lihat, Oma dan Opa menunggu." Fea berkata pada si kembar, meminta mereka keluar dari mobil.

Dari teras tampak Arnella dan Ardiansyah berjalan ke arah mereka. Kedua orang tua itu tidak sabar ingin segera memeluk cucu mereka.

"Opa! Oma!" Bersahutan Fernan dan Arfen lari menghambur ke pelukan Arnella dan Ardiansyah. Tawa gembira terdengar dari kedua kakek dan nenek mereka.

"Aduh ... Opa sudah kangen sekali sama kalian. Rumah sepi, tidak suara teriakan dan nyanyian dari cucu ganteng Opa." Ardiansya menggendong Arfen di pelukannya.

"Opa, aku bawa oleh-oleh buat Opa." Arfen merogoh saku celananya.

"Apa itu?" tanya Ardiansyah. Dia turunkan Arfen kembali. 

Arfen menunjukkan s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status