Share

47. Buntu

“Aku akan tetap begini meski kau bukan Ibundaku!” tandas Aruna. Pemuda itu sudah tak tahan lagi untuk membuka percakapan dengan kata-kata manis dan penuh rasa hormat seperti biasanya.

“Oh, anak Ibu sudah banyak berubah rupanya! Siapa yang mengajarimu bertindak demikian pada Ibunda? Apa Legawa?” cecar Jenar namun masih dengan sikap dingin.

“Ibunda lah yang berubah,” ucap Aruna lirih. Kini ia beranikan diri untuk menatap mata ibundanya lekat-lekat.

“Ibunda? Berubah?”

“Ibunda tak lagi aku kenal. Tiga tahun ini benar-benar membentuk Ibunda menjadi pembunuh berdarah dingin!” tandas Aruna mulai dihinggapi emosi.

Jenar bangkit dari tempat duduknya. Ia berusaha untuk tenang namun mau tak mau emosinya keluar. Tampak dari dua tinjunya yang mengepal. Bahunya naik turun dengan cepat, pertanda napasnya telah dipenuhi amarah.

“Lantas apa sebutannya untukmu yang membunuh Kertajaya dengan keji, hah?” hardik Jenar. Suaranya cukup keras hingga memenuhi seluruh ruangan. Bahkan mungkin saja terdengar hin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status