Share

54. Bertarung Bersama Ayahanda II

Api sudah menjalari tubuh Aruna. Pemuda itu tak kuasa lagi menahan amarah. Apa lagi ayahandanya terluka karena ia terlalu ceroboh dalam menggunakan serangan kombinasi Lembat Brabat. Tubuh Arya ia angkat dan rebahkan di pangkuannya.

“Tidak, Aruna. Percuma!” lirih Arya menyeringai menahan sakit di pinggangnya.

Kata-kata Legawa kembali terngiang di telinga Putra Mahkota Astagina itu. Berpikir dan bertindak seperti seorang pendekar. Sudah Arya contohkan langsung tadi padanya. Menghadapi enam orang pengawal, ayahandanya lebih memilih bertarung tanpa kekuatan api. Meski akhirnya kekuatan itu ia gunakan demi melindungi putranya.

“Aku mengerti, Ayahanda!” bisik Aruna dan tiba-tiba tubuh mereka berdua menghilang.

“Kemana mereka pergi?” tanya seorang pengawal sambil memegangi kakinya yang terhantam toya Aruna tadi. Tiga pengawal sudah dilumpuhkan. Tersisa tiga orang termasuk Pitaka.

“Perempuan licik itu hanya membekali kita dengan kayu sarayu. Kita tidak disiapkan untuk menghadapi Lembat Brabat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status