Share

61. Perdana

“Cih! Berani sekali kau menantangku!” seru prajurit bertubuh besar sambil berkacak pinggang. Memperlihatkan otot-otot di lengannya yang juga besar.

“Siapa yang menantangmu, Orang besar?” Perdana melakukan kuda-kudanya. “Aku menantang kalian semua!”

Kelima belas prajurit itu awalnya merasa ragu. Bagaimana pun yang mereka datangi adalah sebuah padepokan. Meski rombongan prajurit lain akan segera menyusul, tetap saja mereka pasti akan kewalahan jika semua orang di tempat itu menyerang mereka. Keraguan mereka justru membuat insting berlaku. Mereka mencabut pedangnya masing-masing, pertanda kesiapan untuk bertarung.

“Tak usah meragu. Yang akan kalian hadapi hanya aku. Mereka tak akan ikut!” seru Perdana seolah mengerti keraguan calon lawannya. Pemuda itu mencungkil sebuah toya yang tergeletak di tanah dengan kaki. Lalu menangkap dan menjadikannya sebagai senjata.

Para prajurit itu saling pandang. Lima belas melawan satu, tentu tak seimbang. Lima belas pedang melawan satu toya, kemenanga
A.R. Ubaidillah

Mandaraji - sebuah Ajian yang memungkinkan korbannya merasakan sakit yang luar biasa pada bagian tubuh yang disentuh sebelumnya. Jarak antara sentuhan dan ajian hanya 7 detik agar Mandaraji berhasil dilakukan

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
A.R. Ubaidillah
Dari pertama Perdana menyentuh sasaran sampai mengatupkan telapak tangan gak boleh lebih dari 7 detik, Kak.
goodnovel comment avatar
Srigede Hanif
ko jarak satuannya "detik" thor, bukannya meter/jam
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status