Share

50. Kembalinya Sasra Sayaka-Cundhamani

Arya membuang pandangannya ke luar. Di hadapannya sang putra baru saja menceritakan peristiwa di istana. Ada amarah namun ada pula keresahan di mata lelaki 37 tahun itu. Bagaimana pun Jenar masih istrinya dan Astagina adalah warisan kakeknya. Ia tak terima bila kerajaan itu menjadi berantakan karena ulah istrinya.

“Kita harus mencegah ibundamu menyerang Prastawarna, Aruna!” lirih Arya dengan sorot mata tajam. Ada tekad yang tak perlu diungkap namun Aruna sudah memahami.

“Apa kau yakin, Ayahanda?” tanya Aruna ragu. Pemuda itu kini lebih berhati-hati bila ingin berhadapan dengan ibundanya.

“Serangan besok dipimpin Senopati Jatiwungu, bukan?” tanya Arya meminta konfirmasi.

“Ya! Mereka berencana mengepung Prastawarna dari empat sisi mata angin. Masing-masing berkekuatan 500 orang,” terang Aruna.

“500 orang ya....” Arya mengusap janggutnya beberapa kali. “Kita hanya harus mencegah serangan itu. Jangan sampai ada korban. Baik dari Prastawarna atau pun Astagina.”

“Apa kau punya rencana, Ayah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status