Share

Citrakara Pasrah

"AKHIRNYA aku bisa mencicipi kenikmatan tubuhmu yang menjadi buah bibir para lelaki. Sungguh beruntung sekali diriku ini!" desis Ganduswa, lalu sambil tertawa senang mendaratkan ciuman buas.

Entah sudah berapa kali Ganduswa menciumi pipi, kening, juga pelipis Citrakara. Namun ia masih belum berhasil mencuri ciuman di bibir perempuan cantik itu.

Setiap kali Ganduswa berusaha menempelkan bibir tebalnya pada rekahan semerah delima milik Citrakara, perempuan itu dengan gesit memalingkan kepala. Akibatnya ciuman Ganduswa hanya menyentuh pipi atau rahang.

Jika tadinya Ganduswa menanggapi hal itu dengan tertawa-tawa saja, lama-lama ia jadi kesal juga. Bibir ranum itu begitu menggoda di matanya. Ingin rasanya ia kecup, lalu dikulum puas-puas. Sayang, keinginan tersebut selalu kandas.

"Perempuan keparat!" dengus Ganduswa, lalu ... PLAK! Tangan kanannya melepas tamparan keras di pipi Citrakara.

Yang ditampar terpekik kesakitan, lalu menatap marah pada Ganduswa yang tengah memelototinya dengan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status