Share

Kecurigaan Rakryan Rangga

SEPANJANG pagi itu Senopati Arya Lembana mondar-mandir di dalam ruang tahanannya. Lama ia berpikir-pikir bagaimana caranya untuk menemui Ganaseta dan meminta keterangan. Otaknya serasa buntu,

Yang jelas sejak teringat pada Ganaseta, sang senopati yakin betul perampok tersebut dapat memberi keterangan berharga. Sebagai sesama penjahat biasanya saling mengenali.

Tinggal tunjukkan saja anak panah yang dipakai gerombolan penculik itu, yang beberapa di antaranya masih menancap di jasad para pengawal Dyah Wedasri Kusumabuwana. Arya Lembana sempat menyerahkan anak panah itu pada Rakryan Tumenggung sebagai bukti, juga kepada Rakryan Rangga.

"Tapi bagaimana caranya aku menemui Ganaseta? Tak mungkin aku keluar dari kurungan sialan ini!" desis Arya Lembana kebingungan.

Seakan mendapat restu dari semesta, di kala sang senopati tengah kebingungan sendiri seperti itu terdengar suara berisik dari pintu. Agaknya gembok pada daun pintu besi itu tengah dibuka.

"Siapa...?"

Belum sempat Arya Lembana menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status