Share

Lawan Sepadan

USAI menghabisi kedua lawan, Tumanggala bergegas keluar dari balik semak belukar. Kembali ke jalan di mana Wyara dan para prajurit Panjalu lainnya berada. Sekembalinya di sana, pertarungan masih berlangsung.

Jika sebelumnya terdapat dua pertarungan, kini hanya tinggal satu saja. Wyara dan rekan-rekannya yang tersisa tiga orang, bergabung menghadapi gerombolan pengadang yang tinggal dua orang.

"Sial dangkalan! Kenapa jadi begini?" rutuk Tumanggala begitu melihat mayat-mayat prajurit Panjalu bergeletakan di tanah, dengan darah bersimbah.

Tanpa berpikir panjang lagi Tumanggala langsung masuk ke dalam gelanggang pertempuran. Pedang di tangannya langsung disabetkan ke arah gerombolan pengadang yang tinggal dua orang.

Para pengadang yang masih hidup adalah dua lelaki berbadan tegap berisi, si rambut panjang sebahu dan si rambut ikal awut-awutan. Keduanya sama mendelik saat melihat kemunculan Tumanggala.

Sring! Sring!

Pedang di tangan Tumanggala ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status