Share

95. Patah Hati

Jakarta, 17 April 2018

Usai meeting dengan semua anggota timnya, Bram bersiap pulang. Beberapa pekerjaan sudah dia delegasikan pada Gilang, Ranggi, dan Alena. Rasanya ingin segera sampai di apartemen.

"Jadi, Mbak Andra beneran resign, ya, Pak?" Tiba-tiba Niken muncul di depan pintu ruangannya. Gadis itu bersandar di dinding kaca memasang ekspresi sedih.

Bram yang sedang memasukkan laptopnya ke dalam tas menyahut singkat. "Iya, Ken."

"Pak Bram besok jadi cuti?" tanya Niken lagi.

"Saya sudah memberitahukan di ruang meeting tadi." Bram menjawab enggan. Buat apa sebuah pertanyaan yang sudah jelas jawabannya diajukan berkali-kali?

"Memang ada masalah apa, Pak?"

"Tidak ada masalah apa-apa."

Gadis itu menunggu Bram selesai melakukan apa yang dilakukannya. Kemudian, dengan ragu-ragu gadis itu bertanya lagi, "Apa Pak Bram dan Mbak Andra mau menikah?"

"Doakan saja, ya." Senyum Bram merekah kali ini.

"Dalam waktu dekat ini?" Niken terbelalak.

"Saya maunya begitu."

Jawaban dari Bram me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status