Share

Bab 62. Kegamangan Bimantara

Melihat Permana berjalan keluar, Nyi Dewi berdiri dan bergegas menyusul Permana. Wanita berusia empat puluhan tahun itu masih tak habis pikir dengan sikap kekasih gelapnya yang tiba-tiba ingin menyerahkan posisi ketua pada Bimantara

Selepas Nyi Dewi pergi, Gendis langsung meluapkan semua ganjalan hatinya, dia menoleh dan menarik tangan Bimantara.

“Kenapa Kakang menolak?” serunya merasa gemas dengan sikap suaminya.

Bimantara menoleh ke arah Cakraraya yang sejak tadi diam mengamati, mengabaikan celotehan Gendis istrinya.

“Bagaimana menurutmu, Dimas?

Cakraraya berdiri bersendekap memeluk pedangnya. Dia mencoba menebak-nebak maksud dari Permana tiba-tiba menyerahkan jabatan ketua yang dulu mati-matian dia pertahankan. Tapi semakin dipikir, dia semakin tak mengerti maksud dari dari Permana. Bila Bimantara mau menerima, apa untungnya, dan bila menolak apa yang akan terjadi.

“Aku juga tidak tahu, Kang. jalan pikiran Permana selalu sulit untuk ditebak!” Jawab Cakraraya sambil menggosok-gosok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status