Share

Keping 31a

Aku tahu, kalau aku nyaris menjadi sinting saat hujan mulai merapat tapi aku masih berada di halaman kos. Aku masuk terburu-buru ketika langit semakin pekat. Hujan makin lebat. Aku merasa aneh dengan diriku yang lamban.

Apa yang kupikirkan sehingga aku bisa menjadi demikian terganggu?

Langit Biru sudah merusak makan malamku dengan Argo.

Ya, baiklah. Akan kuperjelas, Langit Biru sudah menjadi orang ketiga ketika aku, Argo, dan meja bertaplak merah kotak-kotak serta lilin berkedip-kedip di sebuah restoran.

Dia duduk di sana, memandangiku. Mengamati sendok makan Argo. Atau mencebik ketika Argo mulai gencar merayu—dalam diksi yang halus.

Dia masih berada di antara kami. Di tengah-tengah menu yang tadi nyaris kulupakan, padahal aku biasanya paling doyan makan.

Ketika aku sampai di pintu kosku yang besar, dan sedikit basah karena air hujan memantul ke sini—di sanalah aku menepi. Aku mengeluarkan gawai dari dalam tasku, dengan jemari sedikit basah, dan layar monitor mulai berdisko karena tet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status