Share

Keping 34a

Eh, apa maksudnya?

Aku mendelik, seperti tersadar. Ini mimpi bukan sih? Aku menatap wajah Biru yang seperti terasa dekat di atasku. Kenapa posisiku seperti ini? Apakah aku tadi mau jatuh? Akan pingsan begitu?

Aku meneguk ludah, terasa canggung. Debaran jantungku mirip ombak yang berlari-lari saat terjadi gempa tsunami. Oh, tidak itu terlalu berlebihan.

Norak, banget sih kamu Jani.

Oke, begini. Aku sedang berada dalam ancaman ideologis Biru. Ia sudah berani mengancam keyakinan dan prinsipku. Aku rasa itu tidak layak dan pantas. Masa ia harus marah-marah hanya gara-gara tadi pagi keisengannya kubongkar?

Aneh benar orang ini.

"Apa maksud, Bapak?" suaraku seperti bergetar, sedikit ngeri bercampur takut. Aku tahu, scene mengerikan dalam film-film horor terasa begitu gelap. Tidak seterang penerangan dalam kotak kaca ini. Tapi, apapun bisa terjadi.

"Jani," ia menyebut namaku, seperti terasa letih, "apa yang harus aku lakukan padamu?"

"Saya tahu Pak. Tolong, singkirkan tangan Bapak. Karena sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status