Share

Keping 32b

Aku hanya menutup mulut dan memandangnya tajam. Dia kira aku seperti perempuan lain yang gampang ditindas apa?

"Ngapain sih kamu? Ganggu-ganggu terus!" Biru berkata tajam, matanya seperti memerah menatap perempuan berambut hitam panjang sepunggung dengan high lite jingga di ujungnya.

"Aku kan sering ke sini kalau pagi, Ru. Nemuin kamu, tapi aku nggak pernah lihat ada perempuan sepagi ini di kantormu."

"Ini urusanku."

"Tapi aku berhak tahu," perempuan itu nyolot.

"Kamu sudah bukan siapa-siapaku lagi, Mel. Kita dah selesai."

Duh, sejelas itu kok nggak malu sih Mbak? Apa tidak punya kemaluan?

Aku terkikik dan menutup mulutku, dasar kau Anjani!

"Kamu—kamu ngapain ngetawain saya!"

Duh, Mbak. Kurang akting sinetronnya. Aku hanya diam saja. Malas mencampuri urusan bos.

"Sebaiknya kamu keluar, Mel." Biru berkata dingin, ada emosi yang menggelegak dalam diri Biru, aku merasakan getaran suaranya yang berbeda.

Perempuan itu hanya tersenyum miring, ia malah asyik memainkan kukunya yang dihiasi ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status