Share

Rujak

 

“Sayang..,” Aira terbangun dari tidurnya. Tiba-tiba, ia sangat ingin makan rujak. Alhasil, di hari yang sudah gelap ia membangunkan Rian yang baru saja terlelap.

“Hmmmm?” Rian menggeliat, matanya terbuka setengah. Ia melihat wajah imut Aira tengah menatapnya dengan raut memohon. “Kenapa sayang?”

“Pengin rujak,” tutur Aira dengan perasaan tidak enak. Ia kasihan pada Rian yang baru beberapa menit lalu memejamkan mata, tapi mau bagaimana lagi, keinginan jabang bayi tak bisa diajak kompromi.

“Sayang...,” Aira menggoyang-goyang tubuh Rian karena lelaki itu mengacuhkan dirinya. Cukup lama Aira menunggu, namun Rian tak kunjung merespon. Dengan perasaan sedih, Aira memunggungi Rian, matanya sudah berkaca-kaca.

Sebuah tangan besar melingkari pinggang Aira. Rian berbisik di telinga Aira dengan suara serak khas bangun tidur, suar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status