Share

Bab. 37

Lelaki itu nyengir memamerkan gigi giginya yang rapi. Sepersekian detik Vasya membeku, ia sampai tertegun dengan dirinya sendiri kenapa berlaku demikian. Dan sablengnya kenapa atasannya menyusul dirinya padahal lelaki itu yang menyuruhnya membelikannya makanan.

"Ini kak pesanannya."

Vasya menerimanya, ia mengangguk ke arah pelayan restoran tersebut lalu ia memberikannya kepada Jaden. Lelaki itu menerimanya dengan senyuman yang lagi lagi membuat Vasya termenung.

"Aku benar benar lapar!"

Setelahnya Jaden asik sendiri dengan burger yang ia nanti nantikan, lelaki itu bilang bahwa ia belum sarapan. Vasya menatap mata Jaden yang sedikit membiru itu, dia diam diam ingin menanyakannya tapi ia juga merasa bahwa ia tak perlu tahu.

"Tak kepo dengan wajahku?"

Buru buru Vasya menggeleng, ia menambahkan bahwa wajah Jaden bukan urusannya melainkan urusan Jaden sendiri.

"Ya benar memang wajah wajahku sendiri mau seberapa penyokpun tak akan ada imbasnya padamu."

Benar sekali!

Lelaki itu melihat kopi A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status