Share

ASK-060

“Sebaiknya Abang tunggu di sana,” Arsya menunjuk satu set sofa yang menghadap sebuah televisi besar.

“Sebaiknya memang begitu,” sahut Indah dengan sangat cepat. Ia melirik Alif yang menyusu dengan mata terpejam. Terbukti kalau bayi mungil itu memang sudah mengantuk. Arsya kembali memandang Alif. Yah, setidaknya itu yang ingin ia percayai. Arsya hanya memandang wajah Alif, bukan dadanya yang sedang tumpah ruah.

“Oke.” Arsya berbalik, lalu iateringat sesuatu. “Oh, ini ada tirainya.” Arsya berjalan ke dekat nakas dan menarik tirai yang mengelilingi ranjang dengan senyum tertahan. Arsya baru tersadar dari kebodohan beberapa saat yang lalu. “Kita makan malam sama-sama,” ujarnya lagi. Saat duduk menghempaskan tubuh di sofa, ia meraba jantungnya yang berdebar tak nyaman. Dasar gila, pikirnya. Hal sepele seperti itu harusnya tidak membuatnya salah tingkah.

“Alif mulai nyenyak. Kita makan malam sebentar lagi,” sahut Indah.

Tak ada yang bisa dilakukannya Indah selain bersikap seperti biasa. M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (43)
goodnovel comment avatar
Neee I
Thank you and stay healthy KK Njusss.........
goodnovel comment avatar
Melani Anggraeni
ngamok gak ya si Abang , mitra kerja nya minta d temenin indah ...
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Siapa ya itu ????bang Asa kalang kabur nih hihi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status